Pantun Wacana Kebijaksanaan Pekerti
Mie kuah sedap pedas dilidah
ingin disantap diatas meja
kadang menangis tertelan dilidah
ingat tetangga yg tak punya
ingin disantap diatas meja
kadang menangis tertelan dilidah
ingat tetangga yg tak punya
ingin kubagi sedikit rezeki
agar nikmat pada yg diberi
karena rezeki dari ilahi
kita hanya sekedar mengisi
agar nikmat pada yg diberi
karena rezeki dari ilahi
kita hanya sekedar mengisi
Belajar menyebarkan pada insani
ludang keringh mulia dari jabatan didiberi
jangan hidup menyombongkan diri
dipadang masar allah tak sudi
ludang keringh mulia dari jabatan didiberi
jangan hidup menyombongkan diri
dipadang masar allah tak sudi
Belajar mengenal kebijaksanaan pekerti
begitulah ayah bunda mengajari
jangan mempunyai alasannya ialah korupsi
karena perbuatan itu tidak terpuji
begitulah ayah bunda mengajari
jangan mempunyai alasannya ialah korupsi
karena perbuatan itu tidak terpuji
Zaman tiruana serba canggih
ingin kebulan tanpa mimpi
tapi hidup tiada berarti
kalau tiada pernah peduli
ingin kebulan tanpa mimpi
tapi hidup tiada berarti
kalau tiada pernah peduli
Jangan makan terlalu kenyang
karena nafsu sebagai penghalang
jangan hidup sembrono
berbuat sepakat tiada pantang
karena nafsu sebagai penghalang
jangan hidup sembrono
berbuat sepakat tiada pantang
Jika hujan turun kebumi
itu mengambarkan syafa'at didiberi
jika sayang akan diri
berbaiklah pada insani
itu mengambarkan syafa'at didiberi
jika sayang akan diri
berbaiklah pada insani
Jika hidup bermasyarakat
jangan dipandang tetangga jahat
kalau hidup ingin selamat
banyak banyaklah hidup berzakat
jangan dipandang tetangga jahat
kalau hidup ingin selamat
banyak banyaklah hidup berzakat
Halaman selanjutnya...
0 Response to "Pantun Wacana Kebijaksanaan Pekerti"
Post a Comment