Dampak Negatif Kalau Orangtua Sering Murka Pada Anak
Kemarahan terjadi terus-menerus, ini dapat menawarkan imbas serius pada perkembangan anak. |
Terkadang orangtua bertindak tegas dengan marah-marah. Wajar jikalau murka kepada anak ketika ia sudah bertingkah keterlaluan. Namun jikalau situasi kemarahan terjadi terus-menerus, ini dapat menawarkan imbas serius pada perkembangan anak. Dilansir dari Okezone (8/17), inilah beberapa imbas negatif dari orangtua yang suka marah-marah pada anak:
1. Membuat anak takut dan cemas
Kemarahan sangat mengerikan bagi anak-anak. Ketika mereka yang selama ini berpikir bahwa keluarga yakni daerah terbaik dan paling kondusif justru menjadi tidak terkendali, ini akan menciptakan mereka ketakutan dan merasa cemas. Mereka menjadi sangat berhati-hati dan takut melaksanakan atau berkata apapun. Bahkan mereka dapat tumbuh sebagai pembohong sebab kebenaran akan membuatnya dimarahi.
2. Anak mendapat gangguan mood
Kemarahan yang diterima anak berulang kali juga memungkinkan mereka mendapat gangguan mood. Anak dapat menderita depresi, rasa bersalah, sedih, terasing, harga diri rendah, sampai putus asa. Melihat orangtua yang sering marah-marah juga menjadikan kurangnya tenggang rasa pada anak. Ini membuatnya gampang mengalami gangguan mood.
3. Menjadi anak yang suka membantah
Alih-alih mendengarkan dan menurut, anak yang terlalu sering dimarahi justru berpotensi menjadi anak yang suka membantah. Anak-anak mengamati bagaimana orangtua mereka mengatasi rasa putus asa dan mencerminkan sikap mereka dikala berada di bawah tekanan. Bahkan ketika Anda membentaknya, ia dapat tumbuh menjadi anak yang bergairah dan menantang Anda.
0 Response to "Dampak Negatif Kalau Orangtua Sering Murka Pada Anak"
Post a Comment